Sekolah menegah kejuruan (SMK) masih menjadi pendidikan favorit
bagi pelajar Indonesia yang ingin siap bekerja setelah lulus pendidikan
menengah. Hal tersebut tentunya karena pendidikan SMK lebih mengedepankan
kurikulum pendidikan pada praktik siap kerja. Sebagaimana tertuang dalam UU
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan
nasionalyang lebih jauh lagi diperjelas pada pasal 15 yang menjelaskan bahwa pendidikan
kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja di bidang tertentu.
Namun, siapa sangka, ternyata banyak juga dari mereka
yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
walaupun memilih pendidikan SMK. Salah satu alasannya adalah karena faktor
ekonomi. Mereka menyadari ketidakmampuan finansial keluarga akan mengubur
harapan mereka dalam-dalam. Untuk itulah mereka berharap dengan memilih
pendidikan SMK akan mudah bekerja setelah lulus dan melanjutkan kuliah dengan
biaya mandiri tanpa bergantung pada finansial orang tua.
Beberapa siswa menyadari bahwa jika mereka tidak dibekali
pelatihan kerja yang matang, akan sulit beradaptasi dengan dunia kerja yang
sangat jauh berbeda dengan dunia pendidikan dan proses belajar mengajar.
Sebagaimana penuturan seorang siswi SMKN
1 Bogor, Kirana, saat diwawancara oleh okezone(sumber://news.okezone.com) yang menuturkan
"Pinginnya sih
cari uang dulu baru kuliah. Karena dari awal tujuan masuk SMK supaya bisa
langsung kerja. Orangtua juga inginnya begitu, jadi kuliah pakai uang
sendiri," ucapnya saat dihubungi Okezone.
Selain alasan finansial hal lain yang membuat SMK adalah
pilihan menarik bagi beberapa siswa adalah kurikulum yang mengedepankan pada
minat dan bakat yang mengarah pada bidang tertentu. Nantinya ketika terjun di
bangku kuliah mereka sudah mengetahui dengan lebih mendalam ilmu dan bidang
yang ditekuni. Misalnya peminatan Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknik
Komputer Jaringan (TKJ), dan bidang bidang ilmu yang memerlukan keahlian
(skill) khusus.
Lain lagi dengan Melani Fasa, siswa lulusan SMKN 3 Bogor yang
memang telah membulatkan tekad untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
perguruan tinggi pasca kuliah. Dengan bekal keterampilan yang telah ia miliki
saat SMK dan pengalaman praktek kerja nyata, dirinya memanfaatkan waktu
menunggu pengumuman masuk kuliah dengan bekerja mengumpulkan uang, untuk
tambahan biaya kuliah yang akan di tempuh di luar negeri melalui jalur beasiswa.
“Waktu itu aku
udahapply beasiswa dan diterima. Tapi menunggu tahun ajaran baru masih ada delapan
bulan. Aku sempat bekerja di salahsatu butik di Bogor. Sambil jaga butik aku
sambil baca-baca kamus Jepang. Setiap minggu juga aku ikut les bahasa demi
persiapan kuliah disana. Aku jadi punya bekal uang dan bekal bahasa pas
kuliah.” Tuturnya sebagaimana dikutip pada situs
youthmanual.com
Jadi alasan bekerja setelah lulus sekolah tidak selalu
menjadi alasan utama siswa memilih pendidikan SMK dan tidak melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.