Pages

Minggu, 16 Agustus 2020

Sejarah Dipilihnya Hari Kemerdekaan di Tanggal 17 Agustus

Foto Pembacaan Teks Proklamasi oleh Ir.Soekarno (Kemdikbud)

Siapa yang tidak mengetahui hari kemerdekaan? Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia bersuka cita merayakan Hari Kemerdekaan. Tepat pada 17 Agustus 1945, perjuangan masyarakat Indonesia lepas dari belenggu penjajahan selama ratusan tahun akhirnya terwujud. 

Pada momen tersebut, Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dengan dibacakannya teks proklamasi Indonesia oleh Presiden pertama Indonesia, yakni Ir Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat. 

Merebut kemerdekaan Republik Indonesia (RI) bukanlah hal yang mudah. Butuh perjuangan yang sangat berat. Namun, para pahlawan tetap semangat dan rela berkorban jiwa, serta raganya demi kemerdekaan RI. 

Bahkan, menjelang proklamasi bangsa Indonesia, ada serangkaian peristiwa yang harus dilalui. Berikut urutan kejadian sejarah kemerdekaan RI yang telah berhasil dirangkum dari berbagai sumber. 

Kekalahan Jepang dari Sekutu

Ilustrasi Bom Nuklir di Kota Hiroshima dan Nagasaki (Shutterstock)

Selain dijajah Belanda, Indonesia juga sempat dijajah oleh Jepang. Namun, saat menjajah Indonesia, Jepang juga mengalami serangan dari sekutu saat perang Pasifik. Pada 6 Agustus 1945, sebuah bom atom dijatuhkan pasukan sekutu ke Kota Hirosima, Jepang. 

Selang tiga hari kemudian, sekutu kembali melakukan pemboman di Kota Nagasaki, Jepang. Akibat dari bom tersebut, ratusan ribu orang meninggal dunia. Dua peristiwa tersebut memaksa Jepang untuk menyerah pada sekutu, sekaligus menandai berakhirnya Perang Dunia II. 

Dari momen tersebut, akhirnya Jepang pun membebaskan Indonesia. Mereka menjanjikan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945. 

Peristiwa Rengasdengklok

Diskusi yang di Lakukan di Rengasdengklok (Kompas)


Pada 16 Agustus 1945, para golongan pemuda yang terdiri dari Soekarni, Wikana, Chaerul Saleh dan beberapa orang lainnya membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Karawang. 

‘Penculikan’ tersebut dilakukan agar Soekarno dan Hatta tak dipengaruhi oleh Jepang. Karena sebelumnya, Soekarno dan Hatta telah menolak desakan para pemuda untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. 

Menurut Soekarno dan Hatta, kemerdekaan harus dipersiapkan secara matang dan menunggu Panitia Persiapan Kemderkaan (PPKI) yang telah dibentuk. 

Setelah mendapatkan desakan dari golongan muda, akhirnya Soekarno dan Hatta setuju dan menjamin proklamasi akan dibacakan paling lambat pada 17 Agustus 1945. Dengan kesepakatan itu, Soekarno dan Hatta diantar oleh Ahmad Soebardjo kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan teks proklamasi. 

Teks Proklamasi

Teks Proklamasi yang di Tulis oleh Ir. Soekarno (Kemdikbud)



Setelah melakukan kesepakatan, diadakan pertemuan PPKI di rumah Laksamana Maeda, Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang. Di rumah beliau dianggap menjadi tempat paling aman untuk melakukan perumusan proklamasi. 

Rapat tersebut bertujuan merumuskan teks proklamasi yang dihadiri golongan tua dan muda pada 16 Agustus 1945. Sedangkan, teks proklamasi sendiri diketik oleh Sayuti Melik. 

Pembacaan Teks Proklamasi

Foto Pembacaan Teks Proklamasi oleh Ir.Soekarno (Kemdikbud)

Awalnya, pembacaan teks proklamasi akan dilakukan di sekitar Lapangan Ikada. Namun, kala itu, pasukan Jepang terus berada di sekitar area tersebut. Untuk menghindari bentrok, akhirnya rumah Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 dipilih sebagai tempat untuk membacakan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945. 

Prosesi tersebut berjalan dengan lancar dengan beberapa susunan acara lainnya seperti pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan Surastri Karma (SK) Trimurti. Bendera Merah Putih sendiri dijahit oleh Fatmawati, istri Soekarno. 

Pemilihan 17 Agustus

Dipilihnya tanggal 17 Agustus tentu ada alasan tersendiri. Soekarno punya alasan memilih tanggal 17 Agustus untuk memproklamirkan kemerdekaan. 

Angka 17 dianggap angka yang suci dan keramat. Dalam kalender Jawa, 17 Agustus 1954 jatuh pada hari Jumat Legi. Dalam bahasa Jawa, legi memiliki arti manis. Soekarno juga mengaitkan tanggal 17 dengan peristiwa turunnya Alquran serta jumlah rakaat salat yang harus dilakukan umat Islam dalam sehari. 

Dari cerita di atas kita telah mengetahui sejarah tentang awal mula kemerdekaan, nah yuk mari kita rayakan hari kemerdekaan kita dengan tetap menjaga semangat dari para pahlawan, dengan itu kamu akan selalu ingat perjuangan para tokoh-tokoh kemerdekaan.



0 komentar:

Posting Komentar